NAMA : MOH.TIHAN
SUBJEK : INTERFEROMETER MICHELSON
IDENTITAS LOKASI : LABORATORIUM FISIKA MODERN
I.Tujuan
Percobaan :
1. Memahami
cara kerja interferometer Michelson.
2. Mengukur panjang gelombang .sinar
LASER He-Ne
II.Landasan
Teori
Interferometer adalah alat yang digunakan
untuk mengukur panjang atau perubahan panjang dengan ketelitian yang sngat
tinggi berdasarkan garis-garis interferensi. Cahaya dari sebuah LASER
dijatuhkan pada cermin separuh mengkilat M. Cermin tersebut memiliki lapisan
perak yang tebalnya hanya cukup untuk memantulkan sebagian cahaya yang dating
dan sebagian diteruskan lagi Di M, cahaya terbagi menjadi dua bagian, sebagian
ditranmisikan menuju cermin dan sebagian lagi dipantulkan kembali kea rah
M kemudian diteruskan /dipantulkan kelayar. Karena keduanya berasal dari satu
sumber yaitu LASER, maka keduanya merupakan sinar koheren dan dapat
berinterferensi.
Andaikan
mula-mula pusat Dario pola garis interferensi yang terjadi di layar kelihatan
terang, bila digeser sedemikian rupa ke sehingga cincin terang berubah keterang
berikutnya, maka lintasan cahaya yang menumbuk telah bergeser sejauh satu panjang gelombang
atau sejauh S. Pergeseran ke belakang atau ke depan sama akibatnya.
Karena cahaya dua kali(bolak-balik) melalui lapisan udara yang sama, berarti
cermin telah mundur sejauh setengah panjang gelombang
ke . Dengan demikian
Besarnya
adala: S=nλ…………………………………………………… (1)
Dimana:
n= jumlah perubahan cincin
terang-gelap-terang(gelap-terng-gelap) di pusatlingkaran.
λ=
panjang gelombang LASER
λ ……………………………………………………….. (2)
III.
Alat dan Desain
Set alat lengkap
1.
Set-up
interferometer Michelson
2.
LASER
He-Ne
3.
Layar
putih /kerta
IV.
Prosedur
1.
Letakkan
LASER pada posisi yang aman (tidak mudah goyang) dan arahkan cahaya LASER pada
set-up percobaan interferometer Michelson
2.
Nyalakan
LASER, kemudian atur posisi cermin setengah megkilat sampai berkas LASER
terbelah menjadi dua bagian yang saling tegak lurus.
3.
Atur
cermin sampai terjdi bayangan dilayar berbentuk
cincin lingkaran.
4.
Catat
posisi , kemudian gerakkan perlahan-lahan
dan hitung banyaknya perubahan pergeseran terang-gelap-terang serta cata posisi. Demikian seterusnya sampai
mendapatkan beberapa data.
V.
Lembar data
No
|
Posisi
|
Posisi
|
n
|
1
|
0
|
6
|
10
|
2
|
6
|
9
|
5
|
3
|
9
|
15
|
5
|
Analisi data
λ λ
λ
λ λ λ
λ λ λ
λ= λ= λ=
λ=1,2 dm =1,2 dm =2,4
=1,2m
Praktikum
interferometer michelson yang telah dilakukan bertujuan untuk memahami prinsip
kerja interferometer yang dirancang oleh michelson dan menghitung panjang
gelombang sumber cahaya yang dijadikan sebagai sumber yakni laser He-Ne.
Alat ini memanfaatkan
prinsip interferensi yang terjadi pada cahaya yang pada interferometer terjadi
karena adanya penggabungan cahaya hasil refleksi dan transmisi oleh beam
splitter pada interferometer. 2 cahaya hasil pembiasan dan pemantulan ini
kemudian bergabung pada satu layar pengamatan yang kemudian menghasilkan sebuah
pola gelap terang sebagai ciri telah terjadi interferensi dikarenakan dua
gelombang ini memiliki fase yang sama .
VI.
Kesimpulan
Prinsip kerja Interferometer Michelson adalah memanfaatkan sifat
interferensi cahaya yang berasal dari 2 gelombang cahaya yang sefase. Sumber
cahaya yang digunakan adalah laser He-Ne dengan nilai panjang gelombang (λ)
NAMA :
MOH.TIHAN
SUBJEK : EKSPEREMEN
FRANCK-HERTZ
IDENTITAS
LOKASI : LABORATORIUM FISIKA
MODERN
I.
Tujuan
1.
Mempelajari tingkat energy diskrit dalam atom
2.
Menunjukkan tingkat energy eksitasi pada atom
II.
Landasan Teori
Konsep atom Bohr mengatakan bahwa atom memiliki tingkat energi diskrit. Konsep Bohr ini
diverifikasi melalui eksperimen Franck-Hertz yang dilakukan pada tahun 1914
dengan menembak atom yang terisolasi dengan elektron dan menunjukkanadanya
energi diskrit elektron yang hilang bergantung pada karakteristik setiap
elemen. Selanjutnya, mereka mampu menunjukkan bahwa penembakan elektron pada
energi yang tepat akan menyebabkan emisi optik pada spektrum frekuensi yang
sesuai dengan energi itu. Percobaan ini melibatkan sebuah tabung berisi gas
bertekanan rendah yang dilengkapi dengan tiga elektroda: sebuah katoda
memancarkan elektron, sebuah grid untuk percepatan,dan anoda. Anoda memiliki
potensial listrik relatif sedikit negatif terhadap grid (meski pun positif
dibandingkan dengan katoda), sehingga elektron harus memiliki setidaknya energi
kinetik untuk mencapai anoda setelah melewati grid.
Franck dan Hertz menembaki uap
berbagai unsur dengan elektron yangenerginya diketahui dengan yang terlihat
dalam Gambar 1. Perbedaan potensial kecil dipasang di antara kisi dan keeping
pengumpul, sehingga setiap electron yang mempunyai energy lebih besar dari
harga minimum tertentu memberi kontribusi(sumbangan) pada arus I yang melalui
amperemeter.
Gambar 2.Hasil
eksperemen Frank-Hertz yang menunjukkan potensial kritis dalam uap air raksa
III.
Alat dan bahan
Alat lengkap
Set alat lengkap sepert ditunjukkan dalam Gambar 3.
Desain (skema)
Susunan rangkaian alat ini dapat dilihat pada
gambar 4.elektron dipancarkan dari
katode K dengan cara dipanasi kemudian dipercepat dengan menggunakan tegangan
v. sebagian dari electron tersebut dapat melewati grid G2 dan diperlambat
dengan tegangan v. Eksitasi diperjalanan oleh tumbukan electron tidak akan
terjadi bila V>v. Apabila terjadi eksitasi di perjalan oleh tumbukan
electron maka arus I akan turun. Bila terjadi keadaan demikian grafik hubungan
I dan v seperti gambar 2.
IV.
Prosedur
Lihat panel alt Franck-Hertz pada gambar 3
1.
Atur awitch power
(1) pada posisi off, switch(9) pada posisi manu,switch(10) pada posisi
internal, dan switch(11) pada posisi meter. Putar semua tombol pada posisi minimum, yaitu
dengan cara memutar arah dengan perputaran jarum jam.
2.
Hubungkan input
dengan sumber tegangan 220 V, kemUdian atur jarum Amperemeter pada posisi nol
dengan menggunakan tombol Zero (7). Atur tombol gain pada posisi garis penunjuk
arah ke atas.
3.
Putar tombol
G2-k(5) searah jarum jam sampai voltmeter meninjuk kira-kira 30 V.
4.
Putar tombol
pemanas(2) sampai garis penunjuk mengarah ke atas dan tunggu kira-kira 1-2
menit.
5.
Putar tombol
G1-K(3) sampai amperemeter menunu7jukkan adanya arus dan putar tombol
G2-P(4)sampai menunjukkan adanya pengaruh pada jarum jam amperemeter. Atur
G1-K(3) dan G2-P(4) sedemikian sehingga bila G2-k(5) diputar kea rah maksimum
amperemeter tidak melebihi batas maksimum.
6.
Atur tombol zero
(7) agar menunjuk nol pada saat G2-K minimum (nol). Dari harga nol perbesar V
dengan memutar G2-K (5) sedikit demi sedikit yang akan diikuti oleh bertambah
besarnya arus yamg di tunjukkan oleh jarum amperemeter. Pada posisi harga V
tertentun harga I akaan turun drastic kemudian bertambah besar lagi. Cari
keadaan penurunan I ini sebanyak 3-4 kali untuk satu proses perubahan v dari
harga nol sampai maksimum.
7.
Apabila keadaan di
atas sudah didapat, minimumkan tombol G2-K(5), kemudian ubah switch (9) pada
posisi auto. Selanjutnya maksimumkan tombol G2-K (5), akan terlihat secara
otomatis jarum voltmeter bertambah tetapi jarum amperemeter
naik-turun-naik-turun dan seterunya.
8.
Minimumkan G2-K (5)
dan ubah switch (9) pada posisi manu kembali.
9.
Lakukan secara
manual pengukuran V dan i dengan memutar tombol
G2-K (5) sedikit demi sedikit.
10.
Lakukan pelaksanaan
5-9 pada kondisi yang lain dengan mengatur G1-K (3) dan G2-P (4) yang berbeda.
Perhatian
·
Setiap mengubah
switch (9) dari posisi manu ke auto atau sebaliknya, tombol G2-K (5) harus pada
posisi minimum.
·
Setiap saat
hendaknya diatur posisin nol pada amperemeter.
V. Lembar Data
No
|
V(V)
|
I(A)
|
I mim/I mak
|
1
|
20
|
28
|
x
|
2
|
28
|
24
|
xx
|
3
|
38
|
54
|
x
|
4
|
44
|
42
|
xx
|
5
|
54
|
78
|
x
|
6
|
62
|
64
|
xx
|
Catatan:tanda x untuk I
maksimum, xx untuk I minimum
Sebuah atom dapat mengeksitasi ke tingkat energi di
atas tingkat energi dasar yang menyebabkan atom tersebut memancarkan radiasi
melalui dua cara. Salah satunya adalah tumbukan dengan partikel lain. Pada saat
tumbukan, sebagian dari energi kinetik pada partikel akan diserap oleh atom.
Atom yang tereksitasi dengan cara ini akan kembali ke tingkat dasar dalam waktu
rata-rata 10-8 sekon dengan memancarkan satu foton atau lebih. Cara
lainnya adalah dengan lucutan listrik dalam gas bertekanan rendah sehingga
timbul medan listrik yang mempercepat elektron dan ion atomik sampai energi
kinetiknya cukup untuk megeksitasi atom ketika terjadi tumbukan.
VI.
Tugas
1.
Gambarkan grafik hubungan V terhadap i.
2.
Jelaskan secara
fisis sehingga dapat terjadi grafik hunbungan i-V seperti yang di tunjukkan
pada percobaan Franck-Hertz diatas.
3.
Sebutkan
model-model atom yang saudara ketahui dan sebutkan kelemahannya.
Jawab
1.
.
2. Jika elektron
masuk memiliki energi kinetik (EK) yang kurang dari perbedaantegangan dengantingkat energi merkuri
(ΔE), makamenghasilkan tumbukan elastis
3. Atom
Dalton,Atom Thomson,Atom Rutherford, Atom Bohr.
·
Kelemahan model atom Rutherford
1.
Tidak
bisa menjelaskan peristiwa pancaran gelombang elektromagnetik dari atom
2.
Tidak dapatmenjelaskan mengapa elektron
tidak bisa jatuh ke dalam inti atom
·
Kelemahan model atom Dalton
Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat
menghantarkan arus listrik.Bagaimana mungkin bola pejal dapat menghantarkan
arus listrik?padahal listrik adalah elektron yang bergerak. Berarti ada
partikel lain yang dapat menghantarkan arus listrik.
·
Kelemahan model atom Niel Bohr
1.
Lintasan orbit elektron masih dijelaskan dengan
sangat sederhana.
2.
Teori atom Bohr beum bisa menjelaskan pengaruh medan
magnet terhadap atom, ikatan kimia, dan spektrum atom berelektron banyak
Jika elektron
masuk memiliki energi kinetik (EK) yang kurang dari perbedaantegangan dengantingkat energi merkuri
(ΔE), makamenghasilkan tumbukan elastis.
VII.
Kesimpulan
Tingkat - tingkat energi eksitasi dari elektron menunjukkan bahwa energi
dari elektron itu bertingkat - tingkat (terkuantisasi) dan mengukuhkan kebenaran
dari teori kuantum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar