A. Mata
Mata
merupakan alat penglihatan bagi kita. Mata kita memilki bagian-bagian yang
penting yang menentukan daya penglihatan kita.
Gambar 1. Beberapa bagian penting pada
mata kita
1.
Bagian-bagian Mata
Perhatikan
gambar 1. mata kita terdiri atas kornea, iris, pupil, lensa mata, retina, dan
syaraf optik.
a. Kornea
Kornea
berupa selaput tipis yang berfungsi melindungi bagian dalam mata dari pengaruh
luar. Kornea memiliki indeks bias sekitar 1,367.
Di
belakang kornea terdapat semacam cairan yang disebut aqueous humor.
Cairan ini memiliki indeks bias sama dengan air, yaitu 1,33. Aqueous humor berfungsi
sebagai pembasuh mata.
b. Iris
Iris
adalah selaput bola mata yang membentuk celah lingkaran. Warna iris memberikan
warna pada mata. Biru, coklat, maupun hitam.
Gambar 2. Warna iris terlihat
sebagai warna mata
c. Pupil
Pupil
adalah celah lingkaran yang dibentuk iris. Pupil berfungsi mengatur banyaknya
cahaya yang masuk ke mata. Di saat terdapat cahaya yang masuk ke mata, iris
akan mengendur dan pupil akan membesar sehingga lebih banyak cahaya yang masuk
ke mata. Di saat terdapat banyak cahaya yang masuk ke mata, iris akan menegang
dan pupil akan mengecil sehingga cahaya yang masuk ke mata akan berkurang.
d.
Lensa Mata
Lensa
mata berupa lensa cembung yang berfungsi membiaskan cahaya yang masuk ke mata.
Gambar 3. pembiasan oleh lensa
mata
e. Retina
Retina
juga disebut selaput jala. Retina terletak di bagian belakang. Ia berfungsi
sebagai layang untuk menangkap bayangan yang dibentuk oleh lensa mata. Bayangan
yang dibentuk di retina bersifat nyata, terbalik dan diperkecil.
Permukaan
retina dilapisi juataan sel peka cahaya. Semua sel bermuara ke syaraf optik yang
meneruskan informasi ke otak. Meskipun bayangan yang terbentuk di retina
berkebalikan dengan benda aslinya, otak kita tetap memiliki kesan bahwa bayangn
itu tegak.
2.
Pembentukan Bayangan di Retina
Kita
bisa melihat suatu benda dengan jelas jika bayangan benda itu tepat di retina.
Lensa mata mampu menebal dan menipis sesuai jarak benda yang diamati. Kemampuan
mata untuk menebal dan menipis ini disebut daya akomodasi mata.
Mata
dikatakan berakomodasi maksimum bila lensa mata dalam keadaan paling tebal.
Sebaliknya, mata dikatakan tidak berakomodasi jika lensa mata dalam keadaan
paling tipis. Untuk melihat benda yang jauh tak berhingga, mata tak
berakomodasi, lensa mata dalam keadaan paling tipis. jarak terjauh yang masih
teramati dengan jelas oleh mata tak berakomodasi ini disebut titim jauh atau punctum
remotum.
Untuk
melihat benda yang mendekat dengan jelas, lensa mata akan menebal hingga batas
maksimum daya akomodasinya. Jarak terdekat benda dari mata yang masih teramati
dengan jelas oleh mata berakomodasi maksimum ini disebut titik dekat atau punctum
proximum.
Mata
normal (emertrop) memiliki titk dekat sekitar 25 cm dan titk jauh di tak
hingga. Dengan bertambahnya usia kemempuan lensa mata biasanya berkurang
sehingga penglihatan tak lagi normal. Bayangn benda yang searusnya berada di
retina mngkin bergeser di depan mata di belakang retina. Hal ini merupakan
gangguan penglihatan.
a.
Miopi
Miopi
juga disebut rabun jauh atau terang dekat. Penderita miopi tak dapat melihat
benda jauh secara jelas. Bayangan benda jatuh di depan retina. Penderita
miopi dibantu dengan kacamata berlensa cekung.
Gambar 4. (a) pada penderita
miopibayangan jatuh d depan retina
(b) penderita miopi dapat dibantu
dengan kacamata berlensa cekung.
Kekuatan
lensa pada kacamata untuk penderita miopi dapat ditentukan dengan rumus:
dengan
P adalah kekuatan lensa (dalam satuan dioptri), sedangkan PR(miopi)
adalah jarak titik jauh penderita miopi (dalam satuan cm).
b. Hipermetropi
Hipermetropi
jga disebt rabun dekat atau terang jauh. Penderita hipermetropi tidak dapat
melihat benda dekat secara jelas. Titk dekatnya lebih dari 25 cm. Pada
penderita hipermetropi, bayangan benda jatuh di belakang retina. Dibant dengan
kacamata lensa cembung.
Gambar 5. cacat mata hipermetropi,
bayangan benda jatuh di belakang retina
Kekuatan
lensa pada kacamata untuk penderita hipermetropi dapat ditentukan dengan rumus:
dengan P adalah kekuatan lensa (dalam satuan
dioptri), S adalah jarak benda dari mata (dalam satuan cm), jika tidak
disebutkan , S = 25 cm, sedangkan Pp(hyp) adalah jarak titik
dekat penderita hipermetropi (dalam satuan cm).
Penderita
presbiopi tidak dapat jelas melihat benda yang letaknya jauh dan benda yang
letaknya dekat. Baik titik jauh maupun titik dekat penderita presbiopi telah
bergeser dari posisi normalnya. Presbiopi terjadi biasanya karena usia tua.
Penderita ini dapat dibantu dengan kacamata berlensa rangkap, yaitu berlensa
positif dan berlensa negatif
d. Astigmatisme
Astigmatisme
atau mata silindris terjadi karena bentuk kornea atau lensa mata yang terlalu
cembung di salah satu sisinya. Akibatnya, sebuah titik akan terlihat sebagai
garis. Benda bergaris dapat terlihat jelas, tetapi dalam arah tertentu saja,
misalnya vertikal atau horisontal saja. Penderita astigmatisme dibantu dengan
kacamata berlensa silinder.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar