|
|
Polarisasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
Jenis polarisasi melingkar dari
gelombang cahaya, dengan medan E (hijau) dan medan H (merah), dan arah rambatan
ke atas
1. Polarisasi karena refleksi
Pemantulan akan menghasilkan cahaya
terpolarisasi jika sinar pantul dan sinar biasnya membentuk sudut 90o.
Arah getar sinar pantul yang terpolarisasi akan sejajar dengan bidang pantul.
Oleh karena itu sinar pantul tegak lurus sinar bias, berlaku ip
+ r = 90° atau r = 90° – ip . Dengan demikian,
berlaku pula
2.
Polarisasi karena absorbsi selektif
Polarisasi jenis ini dapat terjadi
dengan bantuan kristal polaroid. Bahan polaroid bersifat meneruskan cahaya
dengan arah getar tertentu dan menyerap cahaya dengan arah getar yang lain.
Cahaya yang diteruskan adalah cahaya yang arah getarnya sejajar dengan sumbu
polarisasi polaroid.
Seberkas cahaya alami menuju ke
polarisator. Di sini cahaya dipolarisasi secara vertikal yaitu hanya komponen
medan listrik E yang sejajar sumbu transmisi. Selanjutnya cahaya terpolarisasi
menuju analisator. Di analisator, semua komponen E yang tegak lurus sumbu
transmisi analisator diserap, hanya komponen E yang sejajar sumbu analisator
diteruskan. Sehingga kuat medan listrik yang diteruskan analisator menjadi:
E2 = E cos θ
Jika cahaya alami tidak
terpolarisasi yang jatuh pada polaroid pertama (polarisator) memiliki
intensitas I0, maka cahaya terpolarisasi yang melewati
polarisator adalah:
I1 = ½ I0
3. Polarisasi karena
pembiasan ganda
Jika berkas kaca dilewatkan pada
kaca, kelajuan cahaya yang keluar akan sama ke segala arah. Hal ini karena kaca
bersifat homogen, indeks biasnya hanya memiliki satu nilai. Namun, pada
bahan-bahan kristal tertentu misalnya kalsit dan kuarsa, kelajuan cahaya di
dalamnya tidak seragam karena bahan-bahan itu memiliki dua nilai indeks bias (birefringence).
Cahaya yang melalui bahan dengan
indeks bias ganda akan mengalami pembiasan dalam dua arah yang berbeda.
Sebagian berkas akan memenuhi hukum Snellius (disebut berkas sinar biasa),
sedangkan sebagian yang lain tidak memenuhi hukum Snellius (disebut berkas
sinar istimewa).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar